Remaja Perempuan Bisa Kena Gangguan Makan Karena Berjam-jam Main Facebook?

Jakarta, Adanya situs jejaring sosial seperti Facebook tentu memudahkan setiap orang untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman yang tidak tinggal sekota. Tapi ternyata situs ini pun ada mudharatnya. Belakangan dilaporkan remaja perempuan yang berjam-jam main Facebook mudah terkena gangguan makan. Kok bisa?

Masalahnya bukan terletak pada waktu yang dihabiskan untuk bermain jejaring sosial, namun waktu yang mereka pergunakan untuk mengamati berbagai foto yang diunggah di situs ini, tak peduli foto-foto yang ada di album orang lain maupun foto-fotonya sendiri.

Bahkan menurut peneliti, semakin lama mengamati foto-foto tersebut, semakin besar kemungkinan si remaja untuk berpikir jika mereka terlalu gemuk atau memiliki bentuk tubuh yang aneh. Akibatnya mereka merasa bermasalah dengan imej tubuhnya, yang pada akhirnya bisa berakibat pada munculnya anoreksia dan gangguan makan lainnya. Demikian dilansir Daily Mail, Sabtu (7/12/2013).

Kesimpulan ini didapatkan peneliti Evelyn Meier dan James Gray dari American University, Washington setelah menganalisis penggunaan Facebook pada 130 remaja perempuan, termasuk jawaban kuesioner yang diberikan kepada partisipan. Kuesioner ini dirancang khusus untuk mengetahui sejauh mana kepuasan partisipan terhadap imej tubuhnya sendiri.

Ternyata peneliti hanya menemukan sedikit pengaruh antara waktu yang dihabiskan si remaja untuk bermain jejaring sosial dengan pandangan mereka terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya sendiri. Sebaliknya terlihat ada korelasi yang jelas antara banyaknya waktu yang digunakan si remaja untuk mengamati foto-foto yang ada di Facebook dengan masalah imej tubuh yang terjadi kemudian padanya.

Kondisi ini membuat mereka tak puas dengan bentuk dan ukuran tubuhnya, bahkan ketika mereka sebenarnya sudah sehat dan bugar.

Hal ini diperparah dengan kecenderungan remaja jaman sekarang yang menggantikan fungsi interaksi langsung (face to face) dengan Facebook. Jadi mereka lebih sering melihat orang lain dalam bentuk 'digital' yaitu melalui foto yang ada di situs tersebut ketimbang bertemu orang yang bersangkutan secara langsung, yang tentunya akan memberikan kesan berbeda.

Wajar jika kemudian para remaja begitu memperhatikan apa yang mereka perlihatkan kepada orang lain lewat berbagai situs jejaring sosial yang ada karena itu dianggap merepresentasikan diri mereka yang sebenarnya ( detikhealth )